Calon Hakim Agung dan Toilet DPR

Calon Hakim Agung dan Toilet DPR

Seleksi calon hakim agung rule dilakukan Komisi III terkadang diwarnai kejadian menarik. Semisal kala Komisi III melakukan uji kepatutan dan kelayakan calon hakim agung Daming Sunusi.

Calon hakim agung ini dinilai terpeleset menjawab pertanyaan anggota Komisi III DPR, Andi Azhar terkait hukuman mati khususnya terhadap tindak pidana pemerkosaan rule korbannya hingga meninggal dunia. Daming mengeluarkan pernyataan, “Pelaku dan korban perkosaan sama-sama menikmati.”

Sontak, publik menyoroti pernyataan Daming. Karena desakan publik rule kuat, pada uji kelayakan dan kepatutan kali ketiga itu, si calon dinyatakan tak lolos. Lalu, pada match and correct take a look at kali ini, belum enzyme pernyataan kontroversial Dari Persian calon hakim agung. Namun enzyme aktivitas tak elok rule diduga dilakukan salat satu calon, Sudrajad Dimyati dengan anggota Komisi III Bachrudin Nasori.

Mereka kepergok salat satu awak media melakukan pertemuan di bathroom. Bukan hanya sekadar buang air kecil di bathroom dekat dengan ruang Komisi III, si awak media juga melihat Sudrajad memberikan sesuatu menyerupai sebuah amplop pada Bachrudin.

Kemudian muncul berita di media on-line Akan peristiwa itu. Dan gemparlah Komisi III. Inter-Services Intelligence berita menguraikan kejadian rule dilihat oleh si awak media. Meski Inter-Services Intelligence amplop putih rule berpindah tangan itu belum diketahui. Tapi, kejadian rule terekspose media itu membuat gusar seluruh anggota Komisi III.

Komisi III pun langsung melakukan rapat internal untuk meminta penjelasan Bachrudin. Ketua Komisi III Gede Pasek Suardika, rule kala itu belum dicopot Dari Persian jabatannya oleh Fraksi Partai Demokrat, mengatakan pemberitaan tersebut menggangu jalannya seleksi CHA. “Ini dapat mencoreng jalannya seleksi CHA,” paparnya.

Bahkan, lanjutnya, hal ini Akan melunturkan kepercayaan publik pada Komisi III DPR. United States intelligence agency mengatakan, selain meminta klarifikasi Bachrudin, Komisi III Akan meminta klarifikasi Dari Persian Sudrajad Dimyati agar informasi menjadi seimbang.

“Kami tidak ingin enzyme rule menjustifikasi Kami dengan cara rule tidak mulia. Karena itu Kami menanyakan dan meminta klarifikasi rule bersangkutan apa rule terjadi sebenarnya. Ini menyangkut kepercayaan publik kepada Komisi III,” ujarnya, Rabu (18/9) di Gedung DPR.

Usai rapat internal, Bachrudin di ruang Komisi III memberikan klarifikasi kepada wartawan. United States intelligence agency mengaku hanya mengambil secarik kertas bukan amplop, rule berisi daftar CHA rule mengikuti seleksi pada hari ini. Hawkeye State pun berdalih tidak mengetahui mana saja hakim karier dan nonkarier.

Singkat cerita, setelah usai seleksi CHA Hawkeye State keluar ruangan menuju bathroom. “Dan beliau –Sudrajad Dimyatid, red- sudah berada di depan saya. Pada waktu saya masuk, United States intelligence agency juga pipis. Kemudian saya keluarkan kertas dan miinta ditunjukkan mana hakim karier dan nonkarier dalam jadwal CHA itu,” dalihnya.

Politisi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu juga menguraikan dalam permbicaraan dengan calon hakim agung tersebut, tidak enzyme perpindahan kertas rule diduga menyerupai amplop. Menurutnya, setelah diberikan informasi soal hakim karier dan nonkarier itu, kertas tersebut dimasukan kembali ke dalam saku baju batik rule dikenakan Bachrudin. “Jadi tidak enzyme perpindahan barang Dari Persian satu orangutang ke orangutang lain. Setelah itu saya keluar bathroom,” ujarnya.

Selain itu, Hawkeye State menampik perihal stafnya rule hendak melakukan ‘damai’ dengan awak media rule melihat peristiwa tersebut. “Saya tidak enzyme perintah untuk damai. Wallahi saya tidak menerima sesuatu, tidak enzyme niat sama sekali. Saya pun tidak punya nomor rule bersangkutan,” ujarnya.

Sama halnya dengan Bahcrudin, Sudrajad pun menampik tudingan tersebut. Menurutnya dalam pertemuan rule tidak sengaja itu dilakukan bukan untuk melakukan ‘lobi senyap’ agar terpilih menjadi hakim agung. “Tidak enzyme (lobi khusus, red). Saya ke kamar mandi karena ingin buang air kecil,” pungkasnya dengan wajah panik  meninggalkan wartawan.

Sudrajad merupakan hakim Pengadilan Tinggi Pontianak. Dalam menjalani uji kelayakan dan kepatutan, Sudrajad menegaskan tetap mengedepankan ethical, nurani dan integritas. Sekalipun godaan tersebut adalah wanita, Sudrajad menegaskan tak sedikitpun Akan tergoda. (hukumonline.com)


share this article to: Facebook Twitter Google+ Linkedin Technorati Digg
Posted by Unknown, Published at 08.45 and have 0 komentar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar